Kamis, 28 Mei 2009

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN LINGKUNGAN

Contoh Penerapan Pengolahan Limbah Padat Dengan Metode 4R + 1C :

REDUCE, REUSE, RECYCLE, RECOVERY, COMPOSTING

1. Reduce/ pengurangan : menggunakan input yang lebih sedikit / mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, melakukan efisiensi atas pengunaan bahan baku dan energi, bahan bakar, atau lainnya demi menjaga kelestarian lingkungan.


Contoh : restoran cepat saji menggunakan piring dari kertas tidak menggunakan stryrofoam lagi, swalayan menyediakan tas belanjaan dari kain untuk mengurangi pencemaran plastik.


2. Reuse/mengunakan kembali : berarti pemakaian kembali, tanpa melalui proses yang dapat merubah bentuk barang.


Contoh : mengumpulkan koran bekas untuk dijadikan bungkusan makanan atau barang, furniture rusak diperbaiki, dicat kembali,dijual kembali, memberikan baju-baju bekas kita ke anak yatim piatu, industri minuman kemasan menggunakan kemasan botol agar dapat dicuci dan digunakan lagi, menggunakan air kemasan gallon yang dapat diisi ulang/ ditukarkan untuk dipakai lagi.


3. Recycle/Duar Ulang : mendaur ulang barang yang sudah tidak dapat dipakai diolah menjadi bahan baku atau barang yang bermanfaat.

Contoh : Kantong plastik bocor oleh pabriknya diolah menjadi biji plastik lagi dan dibuat ember/gayung, sampah tas kresek diolah menjadi tas anyaman plastilk oleh industri kerajinan tangan, serbuk gergaji oleh pabrik furniture dijual ke industri boneka horta, ranting kayu dijual ke industry kerajinan dibuat menjadi barang bernilai seni seperti kap lampu dan patung antik.


4. Recovery/memperbarui : mengumpulkan kembali hasil sampingan / sisa produksi untuk diolah kembali menjadi bermanfaat.


Contoh : Pabrik sosis ayam menjual kaki ayam ke industri krupuk ceker ayam, Pabrik kornet sapi menjual kaki sapi ke restoran sup kikil sapi dan industry makanan anjing, pabrik perhiasan/ aksesoris dari sisik ikan membeli sisik ikan dari Industri pemotongan ikan.


5. Composting/ pengomposan : adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik.


Contoh limbah padat bahan baku kompos: Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan, peternakan sapi menghasilkan limbah padat berupa kotoran sapi. limbah padat diproses menjadi pupuk organik (Fine Compost) yang dimanfaatkan untuk tanaman di persawahan ataupun di lahan kering, Kolam ikan, di samping menghasilkan ikan, juga menghasilkan lumpur kolam untuk bahan pembuatan kompos. Dengan demikian tidak ada limbah yang terbuang langsung ke lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar